Ruang Jingga #1000tumblers4lpg: MI Islamiyah Pahmungan (3 of 3)

Oleh Delta Rahwanda

Sebagian relawan gelaran ke-9
                   Banyak penelitian menyebutkan bahwa sampah plastik merupakan salah satu sampah yang paling berbahaya dan sangat sulit terurai. Membutuhkan minimal 500 tahun untuk dapat terurai dan bercampur dengan tanah. Bahkan di samudra Pasifik, sampah plastik dari segala penjuru dunia terkumpul karena arus pusaran air sehingga membentuk pulau-pulau dari sampah. Tentu saja banyak hewan seperti anjing laut, ikan, burung, penyu dan lain-lain mati terbunuh karena memakan beberapa sampah yang mereka kira makanan. Telah banyak ditemukan bangkai burung yang telah membusuk namun sampah plastik masih tetap utuh di antara tulang belulang burung.

          Dengan menggunakan tumbler tentu saja merupakan sebuah solusi aktif namun sederhana. Karena sederhana cara ini seringkali dilupakan oleh kita. Dengan selalu membawa tumbler kemanapun kita bepergian, secara tidak langsung kita telah mengurangi sampah plastik yang biasanya kita buang setelah membeli air minum kemasan. Sampah-sampah tersebut akan menumpuk dan terus menumpuk jika setiap orang melakukan hal yang sama. Maka menggunakan tumbler setiap kita keluar rumah adalah cara efektif untuk mengurangi sampah botol plastik.

              Puppet show sebagai identitas gelaran
          Setiap kali gelaran, informasi di atas menjadi materi wajib yang kami sampaikan. Banyak sekali informasi yang dibagikan kepada siswa siswi yang kami kunjungi dengan harapan mereka dapat melakukannya dan menyebarkannya kepada kawan, saudara bahkan orang tua mereka. Puppet show sendiri merupakan langkah yang kami lakukan agar pesan yang diberikan akan mudah diterima oleh anak-anak. Puppet show ini diperankan oleh para relawan dengan menggunakan media boneka tangan dengan sebuah alur cerita mengenai sampah yang menjadi masalah di sebuah desa. Tokoh utama pada cerita adalah Tucil dan Yooman.

          Semua yang ada di ruangan menjadi hening ketika kami menyanyikan lagu pembuka puppet show di gelaran ke-9 ini. Semua mata tertuju pada layar kecil yang ada di depan mereka. Perlahan tokoh Tucil muncul dari balik layar. Suara riuh anak-anak terdengar dari balik layar ketika ada sesi lucu dimana pak RT mengejar Yooman dan Tucil karena telah membuang sampah sembarangan. Namun pak RT menyerah karena kehabisan napas. Inti dari ceritanya adalah penyesalan dua tokoh utama ini karena telah membuang sampah di sungai yang kemudian mengerti dan sadar bahwa perbuatan mereka adalah salah. Di akhir cerita juga dijelaskan mengenai logo-logo pada plastik. Semua siswa kompak memeriksa botol mereka ketika ada perintah dari salah satu tokoh pada puppet show. Sedetik kemudian, para siswa dan siswi menyadari bahwa botol minum yang mereka miliki tidaklah boleh dipakai berulang-ulang. Terakhir, menyanyikan lagu Gajah Kupu-Kupu menjadi penutup puppet show kali ini.

Puppet show sebagai identitas

             Ucapan terimakasih

          Ruang Jingga bukanlah apa-apa tanpa adanya para pengurus yang senantiasa mengorbankan waktu dan energi untuk menyelenggarakan setiap gelaran. Ruang Jingga hanya sebuah nama jika tanpa para relawan yang dengan setia mengikuti setiap gelaran yang ada. Dan Ruang Jingga hanyalah media perantara dari para donatur yang ingin berbagi kebahagiaan. Kami sampaikan terimaksih tanpa batas kepada semua yang telah terlibat hingga gelaran ke-9 ini. Hanya kata terimakasih yang dapat kami sampaikan dan semoga Allah SWT memberi rezeki yang lebih besar bagi para donatur, relawan juga pengurus. Akhir kata “Happines is real when shared”

Jabat tangan sebelum pulang

Comments